akun twitter : @ychoiriah |
Social Media, channel komunikasi ini
menjadi booming ketika banyak orang menggunakannya sesuai dengan kebutuhan dan
kepentingannya. Ada yang menjadikannya tempat aktualisasi diri, tempat menjual
produk, tempat berkomunikasi dengan sabahabat maupun stakeholder, bahkan tempat
mengklarifikasi saat terjadi krisis. Oh Tuhan, begitu cepat ilmu komunikasi
berkembang sampai mungkin dalam 10 tahun belakangan bicara komunikasi tak
pernah absen dari analisa bagaimana memaksimalkan sosial media ini untuk “menjual”
profil kita atau membentuk opini masyarakat mengenai sesuatu.
Kemudian IKEA. Peluncuran
campaign catalognya di instagram yang sangat menarik dan kreatif hingga menjadi
pembicaraan di kalangan ahli marketing atau komunikasi. Campaign IKEA dapat di
lihat di link berikut : http://www.digitalbuzzblog.com/ikea-the-instagram-catalogue-website/
Dengan campaign instagram catalogue website ini, dia berhasil mendapatkan
15.000 followers dalam beberapa hari.
Kasus lainnya, masih ingat dengan
tragedi Air Asia kan, membuat maskapai yang terkenal dengan low costnya menjadi
tercoreng dan membuat sebagian publik berpikir, apakah penerbangan low-cost carrier
harus mengorbankan keselamatan penumpang? Bukan ini yang ingin saya bahas lebih
detail. Tapi kemudian CEO Air Asia Tony Fernandez memanfaatkan twitter untuk
mengatasi crisis ini dan menaikkan nama Air Asia menjadi perusahaan yang
bertanggungjawab. Ulasannya dapat dilihat lebih detail di link ini : http://mix.co.id/public-relations/pelajaran-dari-ceo-airasia-tony-fernandes-tentang-social-media-crisis Sepertinya ini satu key message yang kuat yang ingin disampaikan Air Asia.
Kasus lainnya, seorang gadis
membuat website dan memaksimalkan soscial medianya ; blog, linkedin, dan
twitter, dengan tujuan ingin diterima bekerja di Air BnB. Dan dia berhasil
mendapatkan pekerjaan impiannya. Lihat cara-cara komunikasi Nina disini http://www.nina4airbnb.com/ dan saya
biarkan Anda menelusurinya. Pada akhirnya saya yakin Anda sepakat kalau kita
tidak pernah memikirkan cara-cara cerdas ini sebelumnya, satu dekade lalu.
Bagi saya, penggunaan social
media ini menjadi pelajaran yang berharga untuk mengefektifkan strategi pemasaran maupun komunikasi. Lebih menarik
lagi tentang social media ini adalah, dia menjadi salah satu cara mendapatkan
uang. Saya ingin mengetahui lebih banyak tentang ini. Akhirnya saya menceburkan
diri ke dunia social media karena “kepo kelas berat” tak tertahankan, untuk
memahami seluk beluknya. Saya percaya, learning by doing lebih efektif untuk
mempelajari ini.
Akun saya di linkedin |
Perjalanan saya dimulai dengan
friendster yang kemudian berhenti. Dilanjutkan ke facebook yang cukup aktif
untuk membroadcast message perusahaan plus message pribadi, kemudian twitter
yang beberapa kali ganti account karena lupa passwordnya, dan akhirnya saya
membuat akun baru. Linkedin juga saya aktifkan, dan beberapa headhunter sempat
menghubungi saya karena linkedin. Pinterest menjadi pelarian saya untuk ketika
ingin menyusuri dunia couture fashion dengan kreativitas tanpa batas.
Kemudian instagram tempat saya
menjual produk @dafirrahijab, lanjut ke youtube untuk membuat channel buat
anak-anak saya tempat mengekspresikan diri mereka plus content lainnya. Channel youtube
ini kemudian saya coba
daftarkan di google adsense supaya dapat menghasilkan uang dari. Berikut linknya : https://www.youtube.com/channel/UCAKkGnlHuShvXWptoOmvQ6A
Selanjutnya, melalui blog saya, sekatayuyun.blogspot.id , saya menemukan tempat menuangkan segala macam pemikiran saya yang campur aduk
seperti gado-gado. Tak terasa,
perjalanan yang panjang ya untuk mengenal sosial media. Dan terakhir, saya nyasar di blogmint.com.
Akun saya di blogmint |
Blogmint ini berisi list para
blogger yang dapat membantu memaksimalkan campaign suatu brand di social media.
Track record para blogger atau kemudian disebut influencer ini bisa di telusuri karena blogmint
mensinkronkan semua akun sosial media sang influencer (twitter, instagram,
youtube, facebook, dll) dengan blogmint. Blogmint akan dapat melihat setiap
postingan dari para blogger maupun video para youtuber dan secara sistem akan
terukur berapa score dari para influencer ini. Semakin tinggi aktivitas social
medianya maupun followenya, semakin tinggi scorenya. Scoring by system dari
0-100 ini cukup bisa dipertanggungjawabkan, karena kita bisa langsung mengakses
social media influencer yang terdaftar.
Tampilan di blogmint |
Sekarang, bagaimana blogmint
bekerja menjadi win-win solution bagi para brand yang ingin membuat campaign
yang efektif dan memberikan pundi-pundi uang bagi para blogger ?
Ternyata cukup simple. Para
influencer ini akan diberi tugas oleh suatu brand untuk mengkampanyekan brand/produk
mereka dalam berbagai platform social media. Influencer akan mention brand
tersebut di channel socmed. Atas jasanya ini, influencer berhak memberikan rate
tarifnya untuk sekali mention di sosial media. Untuk sekali mention di masing-masing
channel, tarif yang ditentukan bisa mencapai minimal Rp. 50.000 hingga
tertinggi belasan juta rupiah. Tergantung jumlah follower influencer. Wow, begitu mudahnya mencari uang dengan
memanfaatkan channel social media.
Namun bagi brand, yang menantang dari platform ini adalah,
pemilihan influencer akan sangat menentukan target publikasi atau marketing brand
dapat tercapai atau tidak. Jadi kejelian brand melihat track record dan siapa
sebenarnya followers para influencer ini sangat diuji. Brand lebih baik
melakukan riset yang panjang untuk menelusuri track record para influencer
dalam mengkampanyekan sesuatu message. Semua channel socmed influencer bisa
diakses oleh Brand.
Sebagai akhir dari sharing saya tentang social media saat
ini, transformasi channel komunikasi di era digital bekerja dengan cara yang
mengagumkan untuk individual maupun untuk pelaku usaha. Pastikan kita menjadi
bagian dari transformasi ini jika ingin menjadikannya sarana yang efektif untuk
pemasaran maupun membangun image brand kita. Tidak bisa tidak. Tidak pernah ada
kata terlambat untuk memulainya. Terus lakukan dengan banyak channel, dengan perencanaan
matang dan target yang terukur. Message
yang sama, dan berulang-ulang akan membentuk persepsi publik tentang brand pada
saatnya nanti. Tentu saja, selain variasi channel social media, keaktifan dan
konsistensi untuk mengupdate content di socmed menjadi faktor penentu dalam
mendapatkan follower yang lebih banyak. Dan perlu diperhatikan juga tampilan
contentnya, apakah foto, kalimat, ada tagline, semuanya harus benar-benar
menarik citizen dunia maya. Dengan konsistensi dan perencanaan content, pasti suatu
hari kita akan mengunduh hasilnya, karena reputasi tidak dibentuk dalam satu
malam.